Uluran Tangan
Satu saat kau menghindar
Lain saat kau mengejar
Setiap saat kau menyamar
Kali itu kau menyambar
Tanganmu kau ulur
Untuk ku kecup lembut
Anganmu kau kubur
Untuk ku gali hingga semaput
Entah kau ini yang mana
Siapa kau ini berada
Bagaimana kau berkelana
Arungi hati menembus dada
Uluran tanganmu tak berarti
Kukecup tanpa kau serap makna
Belaian puisiku jelas mati
Kau kecap hampa dan jiwa sirna
Ignas Praditya Putra
Kamis, 6 Juli 2006
No comments:
Post a Comment